Sabtu, 28 Mei 2016

Epilog

Seperti hari-hari yang sudah lewat kami lalui dengan canda tawa. Saling suka berharap tiada duka disisinya. Mungkin sudah lama sejak seseorang menulis di blog yang kami buat dahulu ketika masih menggebu-gebu di kelas X2 dulu. Sekarang semua telah tertutup debu. Hari ini tanggal 28 Mei 2016, tak lama lagi tiba waktu untuk kami mengangkat senjata. Bukan, bukan untuk memerangi kolonial yang dulu pernah menjajah negri ini, melainkan untuk memerangi kebodohan dan kemalasan dalam diri. Dalam medan yang dihadiri seluruh pejuang-pejuang seluruh negri. Dari Sabang hingga Merauke, dari sagu hingga pete, dari cantik hingga kece. Kau tahu? Saya males berlama-lama jadi saya hanya mengetik satu paragraf. Yah, meski semuanya tidak penting sama sekali. Hanya curahan hati seorang murid bu Emi hanya curahan didikan bu Rima dan bu Sri. Ah, kalau saya tahu bakalan jadi seperti ini, saya akan lebih bersenang-senang bersama mereka dulu. Namun apalah daya diri saya yang hanya bisa menatap waktu yang terus berjalan. Sungguh, semua telah menjadi dewasa sekarang dan semua akan tertutup debu. Tak apalah, toh walau tertutup debu bukan berarti menghilang dari dunia ini.

- H A B I B -