Minggu, 25 Februari 2018

Bisikan Angin

Tahun ini musim dingin bagai tidak menghampiri kota Kastamonu ini. Suasananya memang dingin, adakalanya ketika suhu lingkungan mencapai -7 derajat celcius, tapi salju tidak sampai menumpuk. Padahal di tahun sebelumnya salju begitu banyaknya hingga menyebabkan ban mobil slip dan mengharuskan penggunanya memasang rantai pada ban. Dan tanpa semua orang sadari musim semi mulai menghampiri.
Sebagai salah seorang mahasiswa yang merantau ke negri orang, pastinya halangan paling besar dan yang paling krusial itu adalah masalah basaha. Karena semua itu berawal dari mengenal, sedang bila tidak mengerti bahasanya, mana bisa berkenalan. Saya sempat kena pukulan telak ketika ujian tengah semester. Soal yang sebenarnya mudah, tapi karena saya tidak mengerti apa yang ditanyakan, jadinya apa yang saya jawab bukanlah yang diinginkan oleh soalnya. Haha ... begitu kunci jawaban diberikan saya tertawa sendiri meratapi nilai yang pastinya tidak akan mulus seberapa banyak pun saya berdoa.
Untuk masalah adaptasi makanan sepertinya tidak ada yang perlu dicemaskan, Di sini juga di jual nasi meski sedikit lebih mahal daripada roti. Yah, kalau mengingat saya yang tak akan kenyang makan roti, maka roti bisa dibilang lebih mahal dari nasi. Lauk pauk pun seringnya kami, para mahasiswa Indonesia, masak sendiri masakan Indonesia. Dengan bumbu senemunya lumayan lah mirip dengan aslinya.